Jumlah Penderita HIV Dan AIDS Di Riau Tergolong Cukup Tinggi. Sepanjang 15 Tahun Terakhir
Jumlah penderita HIV dan AIDS di Riau tergolong cukup tinggi. Sepanjang 15 tahun terakhir terdapat 1.821 warga yang terinveksi.
PEKANBARU, PORTALRIAU.COM- Sepanjang 15 tahun ini tercatat ada 994 kasus HIV positiv dan 827 kasus Aids di Riau. Kasus ini sendiri paling banyak di Kota Pekanbaru yang mencapai 40,1 persen untuk HIV positiv dan 56,7 persen untuk AIDS.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Komisi Pemberantasan HIV/AIDS (KPA) Riau, Nursal Amir, kepada wartawan, di kantornya, Kamis (21/2/13). "Terhitung 1997 hingga Desember 2012 sebanyak 994 masyarakat Riau positiv terjangkit HIV dan 827 mengidap Aids. Kalau ditotalkan mencapai 1821 kasus," serunya.
Dikatakan Nursal, untuk tahun 2012 sendiri, ada 191 kasus untuk HIV positiv dan AIDS 128 kasus. Setiap tahunnya kasus ini meningkat, namun, Nursal mengakui, kasus HIV/AIDS ini merupakan fenomena gunung es.
"Secara kumulatif memang naik dari tahun ke tahunnya. Namun, HIV/AIDS ini merupakan fenomena gunung es. Masih banyak yang belum keluar ke permukaan karena berbagai faktor," serunya.
Diucapkan Nursal, untuk Pekanbaru sendiri memang merupakan kota terbanyak pengidap HIV/AIDS. Ini dikarenakan Pekanbaru merupakan kota dengan penduduk terbesar di Riau. Tidak hanya itu, tingkat mobilisasi di Riau juga tinggi sehingga hal ini bisa saja terjadi.
"Pekanbaru memiliki 399 kasus HIV dan 469 AIDS, sedangkan diposisi kedua Bengkalis dengan kasus HIV 163 dan AIDS 45 kasus. Disusul dengan Dumai yang mencapai 137 kasus HIV dan 83 AIDS," jelasnya.
Dijelaskan Nursal, HIV merupakan virus yang berada pada darah atau sperma laki-laki, air susu wanita serta cairan di servik. Jika HIV sudah masuk dalam tubuh seseorang dan tidak melakukan pengobatan dirinya bisa terkena inspeksi portunistik. Inspeksi ini merupakan inspeksi yang disebabkan jamur, bakteri serta virus lainnya.
Dengan serangan ini, penderita HIV terkena sindrom AIDS yang bisa menyebabkan kematian. "Jadi HIV Positif itu menurunkan kekebalan tubuh sehingga jika tidak diobati akan menyebabkan inspeksi oportunistik menyerang tubuh. Daya tahan tubuh yang sudah menurun dan diserang inspeksi oportunistik inilah yang bisa menyebabkan sindrom AIDS," terang Nursal.***