Toko bahan bangunan diamuk sijago merah
Portalriau.com- Tebingtinggi Toko Lestari penjual bahan bangunan dijalan HR.Syihab,kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota terbakar, api diduga berasal dari percikan api dari mesin genset, Rabu (11/12/2019). Informasi diperoleh melalui pemilik toko, Ayen (45), menyebutkan saat itu listrik dalam kondisi padam.
"Sewaktu listrik padam, saya menyuruh anggota saya untuk menyalakan genset yang berada di lantai 3, ketika genset dihidupkan, tiba tiba genset tersebut mengeluarkan percikan api, sedangkan didekat genset itu terletak ratusan kaleng cat dan tiner, sehingga dengan cepat api membesar," ungkapnya.
Melihat api semakin membesar, kemudian ia menelpon pemadam kebakaran (damkar) Pemko Tebing Tinggi untuk memadamkan api. Sekitar 30 menit 3 unit mobil damkar tiba di lokasi kejadian. Namun 3 unit damkar tersebut tidak mampu memadamkan api yang kian membesar sehingga membutuhkan bantuan 3 unit mobil Damkar lainnya.
Pantauan wartawan dilokasi, kebakaran tersebut membuat warga sekitar lokasi berhamburan keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut, selain itu, para pengendara sepedamotor juga berhenti melihat kejadian tersebut, karena api kian membesar dan menghanguskan lantai 3 bangunan toko, sementara itu petugas Damkar terlihat kewalahan menghadapi kobaran api yang kian membesar, namun akhirnya api berhasil dipadamkan dalam waktu 2 jam 30 menit dengan mengerahkan 5 unit mobil Damkar milik Pemko Tebing Tinggi, dan 1 unit mobil Damkar milik Pemkab Serdang Bedagai. Kapolsek Rambutan Kota Tebingtinggi, Iptu Suhartono, yang langsung turun ke lokasi kejadian membenarkan kejadian tersebut.
"Dugaan sementara api berasal dari percikan api genset yang tengah menyala, namun kita akan mengecek lebih jelas apa penyebab utama terjadinya kebakaran tersebut," jelasnya.
Akibat kejadian itu, lantai 3 toko bahan bangunan tersebut, habis terbakar. "Syukur api tidak sempat menyambar ke toko sebelah dan ke lantai bawah,serta mengambil korban jiwa. Atas kejadian ini kerugian diperkirakan puluhan juta rupiah," jelas Iptu Suhartono. ( Fz HRP )