Celakanya Bocah Di Pompa Sumur Milik PHR, Ormas DPC Projo Bengkalis Angkat Suara
Portalriau.com- Bathin Solapan - Naaasnya, Nasib bocah Fairuz (13) kakinya hancur akibat bermain di dekat pumping unit milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), mendapat respon dari DPC Projo Kabupaten Bengkalis.
Pelajar kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Duri, diketahui mengalami musibah diduga memanjat pagar dan bermain tanpa ada yang mengetahui, pada Senin pagi (01/08/22).
Berdasarkan informasi yang dihimpun,
bocah ini, diduga memanjat pagar areal pompa sumur Kulim 91, tanpa diketahui atau tidak terpantau pihak patroli sekuriti subkontraktor PHR.
Kejadian ini diketahui warga, dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dari rilis yang didapat, Manager Corporate Communications PHR, Sonitha Poernomo mengucapkan rasa prihatin atas terjadinya kecelakaan tersebut, dan telah mendapat perawatan medis,
"Bocah ini terkena salah satu bagian pompa angguk yang tengah beroperasi secara normal dan rutin. Siswa itu mengalami luka di bagian paha kaki kiri dan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans Desa Boncah Mahang," kata Sonitha, lewat keterangan resmi dikutip dari Suara.com, Selasa (2/8/2022).
"Keadaan anak tersebut saat ini dalam kondisi stabil, kami terus memantau kondisi siswa tersebut secara seksama dan memastikan mendapatkan perawatan yang maksimal agar dapat pulih kembali," tuturnya.
Pihaknya mengaku akan menginvestigasi penyebab kejadian ini sehingga tidak terulang di kemudian hari.
"PHR menghimbau semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dan mematuhi rambu-rambu yang ada di sekitar fasilitas migas," tegas dia.
Adanya kejadian ini Ketua Projo PAC Kabupaten Bengkalis, Sabarman Damanik menanggapi, selama masih ditangan PT.CPI (Chevron Pasifik Indonesia) kejadian ini belum pernah terjadi.
Adapun ada kejadian di daerah Rohil sebelumnya (masih PT.CPI), ada tersengat arus listrik) akibat diduga melakukan pencurian.
Kalau anak kecil belum pernah ada kejadian, ini sangat miris dan diduga keras kurangnya pengawasan dari Security, atau terjadi kelengahan, untung tidak merengut nyawa korban,"ujar Sabarman Damani didampingi Sekjen Projo Diki Sagala.(Rabu,03/08/22).
Menurut Sabarman Damanik, kalau mengikuti dari pemberitaan dan menilik kejadian dari bocah yang jadi korban, diduga pihak PHR (Pertamina Hulu Rokan) kurang dalam pengawasan maupun kurangnya bentuk kepedulian pada lingkungan.
Kurangnya bentuk kepedulian ini dapat terlihat dari kejadian maupun jalan jalan yang rusak akibat dilalui Dam Truk tronton, yang saban hari melintasi areal lintas padat penduduk, antara lain di jalan Rangau, Jalan Simpang Puncak ( kiri - kanan).
"Ini salah satu bukti kurang pedulinya Pihak PHR pada lingkungan, semestinya PT.PHR atau Sub Kontraktor memberi kenyamanan pada masyarakat sekitar, bukankan Perusahaan ini plat merah?" terang Sabarman Damani, yang pernah Calon DPRD Propinsi Riau dari Partai Nasdem ini.
Lanjut Sabarman Damanik, semestinya PT PHR melakukan program CSR mengadakan sosialisasi baik pada Sekolah Sekolah maupun pada masyarakat, khususnya yang berdekatan dengan ladang minyak atau instalasi pendukung lainnya.Selain itu juga membuat tanda peringatan yang jelas, dan dapat dipahami masyarakat awam.
"Dapat dilihat dilapangan kerab kita lihat ada rambu berupa lambang atau simbol, yang mana tidak semua memahami arti tanda tanda tersebut,"ungkap Sabarman, pensiunan dari PT Chevron ini.
Ditegaskan Sabarman Damanik, dengan adanya kejadian ini semestinya ada yang bertanggung jawab,
"Ini objek Vital milik Negara, sedangkan masuk areal (komplek perkantoran atau perumahan) saja harus memilik kartu Pass, apalagi daerah ladang sumur yang aktif, sangat membutuhkan pengawasan yang ketat. Ini diduga ada pembiaran atau kelonggaran aturan, yang mana selama ini diketahui aturan atau SOP cukup ketat semasa PT.CPI.
Ke depan kita berharap, tidak ada lagi kejadian serupa, yang jelas jelas membahayakan dan merugikan masyarakat," ujar Sabarman Damanik, usai komunikasi dengan Ketua DPD Projo Propinsi Riau Soni Silaban.(Arifin).