Bongkar Dugaan Mafia Pupuk Bersubsidi, Koordinator BPP Kuok di Panggil Kejari Kampar

Bongkar Dugaan Mafia Pupuk Bersubsidi, Koordinator BPP Kuok di Panggil Kejari Kampar

KAMPAR - Kejaksaan Negeri Kampar terus mendalami dugaan mafia pupuk bersubsidi. Hal ini menindaklanjuti instruksi Jaksa Agung (JA) untuk membongkar permainan Mafia Pupuk bersubsidi dan melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta.

Kepala Kejaksaan Negeri Kampar Arif Budiman turun langsung menemui para anggota kelompok tani yang namanya tertera di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) di beberapa Desa, pada Rabu 18 Mei 2022.

Selain itu, juga langsung memanggil Koordinator sekaligus verifikasi dan validasi penyaluran Pupuk subsidi Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kuok H. Gustina dan Darmansyah.

"Kejari Kampar telah memanggil pihak terkait BPP Kecamatan Kuok H. Gustina dan Darmansyah dan meminta keterangan Koordiantor sekaligus verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi ," kata Kajari Kampar Arif Budiman melalui Kasi Intel Silfanus Rotua Simanulang saat dikonfirmasi, Rabu (18)5)2022).

Dari pantauan wartawan di lokasi, setelah diperiksa beberapa jam di gedung Adhyaksa Kampar sekira pukul 14.00 Wib, terlihat Gustina dan Darmansyah keluar dari ruangan dengan mengenakan baju berwarna putih dan bawahan hitam.

Saat diwawancara dengan dicercar beberapa pertanyaan seputar pemeriksaan, Gustina menyampaikan bahwa RDKK dibuat oleh kelompok dan tidak akan sama RDKK dengan penyaluran.

"Ada namanya di RDKK, belum tahu dia menebus pupuk karena faktor ekonomi. Diduga melakukan pemalsuan data petani serta data pembelian pengecer itu," beber Gustina.

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan ke masing-masing ketua kelompok untuk mengumpulkan KTP.

"Namun tidak semua KTP anggota kelompok tani yang dari ketua kelompok dan ada pengecer yang langsung mencari," ujarnya.

Selama ini, katanya, masyarakat tak berani mengadu, barulah setelah penyelidikan dari Kejaksaan ini mereka mungkin ini mengungkapkan.

"Untuk Kartu Tani khususnya di Kabupaten Kampar belum terealisasi alias belum bisa digunakan, jadi untuk penyalurannya saat ini masih mengunakan RDKK," katanya lagi.

Sementara itu, Geng H salah seorang anggota kelompok tani di Kecamatan Kuok yang menjadi korban penyaluran Pupuk subsidi, mengungkapkan bahwa Petani tidak pernah menyerahkan langsung data petani ke penyalur atau pengecer, melainkan ke Penyuluh.

"Kami Petani tidak pernah menyerahkan data ke pengecer melainkan ke Penyuluh, kemudian untuk diserahkan ke BPP," pungkas Geng saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Berita Terkait

Pengurus PD. Al-Jam'iyatul Washliyah Labuhanbatu 2021-2026 Dilantik

Labuhanbatu, Portalriau.com- Disaksikan Plt. Bupati Labuhanbatu, Hj Ellya Rosa Siregar,S.Pd, MM, Pengurus PD. Al- Jam'iyatul Washliyah Kabupaten Labuhanbatu 2021-2026 resmi dilantik, pelantikan dilaksanakan di halaman…...

PKK Kecamatan Mandau melaksanakan Giat Rutin Road Show Mozi Pink

Mandau - portalriau.com- TP PKK Kecamatan Mandau melaksanakan Giat Rutin Road Show Mozi Pink (15 /02/2024). (Mobil Gizi dan Perpustakaan Keliling) yang merupakan salah satu…...

Drs Sarimpunan Ingatkan Kembali Pentingnya Kedisiplinan ASN

Labuhanbatu, Portalriau.com- Asisten l Setdakab Drs. H. Sarimpunan Ritonga, M.Pd kembali mengingatkan kepada seluruh ASN di jajaran Pemkab Labuhanbatu untuk lebih meningkatkan disiplin kerja, karena…...

Upacara Penurunan Bendera Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Kecamatan Mandau

Mandau -Portalriau.com- - Setelah dilakukan pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kecamatan Mandau dipagi hari, pada sore ini Sabtu (17/08/2024) Pemerintah Kecamatan Mandau juga…...

Camat Mandau Pimpin Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia

Mandau- Portalriau.com- Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024, Pemerintah Kecamatan Mandau melaksanakan pengibaran bendera bertempat di Halaman Kantor Camat Mandau, Rabu…...